aefanas

Banda Neira: Kekuatan Sastra dalam Idealisme Bermusik

Banda Neira hadir dengan musik berlirik penuh metafora.

Banda Neira
Banda Neira

Banda Neira adalah grup musik yang beranggotakan dua orang, yakni Ananda Badudu dan Rara Sekar. Ananda adalah jurnalis, sedangkan Rara Sekar merupakan aktivis. Keduanya mengusung genre pop-folk sebagai senjata dalam bermusik.

Sebagai grup duo yang bergerak di skema musik indie, nama Banda Neira masih asing dan belum banyak diketahui. Apalagi lagu-lagu serta lirik yang ditawarkan notabene tidak market-friendly atau dengan kata lain: susah ‘laku’ dipasaran tanah air. Hal itu disebabkan karena kualitas lirik yang ada di sebagian besar lagu Banda Neira rata-rata menggunakan bahasa sastra yang dipenuhi oleh metafora. Lirik yang tidak dapat dipahami secara dangkal oleh setiap orang yang mendengarkan musiknya.

Dari latar belakang kedua personil, idealisme bermusik yang dibawa oleh Banda Neira banyak berbicara tentang isu-isu sosial seperti kemacetan Jakarta pun hak asasi manusia. Namun jika berbicara tentang musik yang bertemakan cinta, Banda Neira juga mempunyai gaya bahasa sendiri dalam menyampaikannya. Bumbu-bumbu percintaan remaja mampu dibalut rapi dengan sentuhan sastra yang mungkin saja bisa menimbulkan pemahaman berbeda dari setiap individu pendengarnya.

Penulis: Maharsitama Anindita @maharsitamaa

Editor: Aef Anas @a_ef

Latest articles