Oliver Kahn berikan saran kepada juniornya.
Jerman harus bersusah payah mengalahkan Aljazair di fase 16 besar dan dipaksa bermain 120 menit karena hanya bermain imbang 0-0 di waktu normal. Ketangguhan lini belakang Aljazair ditambah permainan solid penjaga gawang M’Bolhi membuat anak asuh Joachim Low merasa frustasi.
Seperti yang dicatat Goal ada 28 tendangan mengarah ke gawang, dengan 14 diantaranya mengarah sasaran. Dengan catatan seperti itu, Jerman hanya mampu mencetak dua gol. Bandingkan dengan Aljazair yang hanya mempunyai kesempatan 10 kali menembak dengan empat tepat sasaran, namun membuahkan satu gol.
Hal inilah yang menjadi sorotan mantan kapten timnas Jerman, Kahn yang menyarankan timnas Jerman harus memperbaiki baik lini pertahanan maupun penyerangan jika ingin mengalahkan Prancis di babak delapan besar nanti.
“Komposisi skuat sedikit kurang ideal pada turnamen ini. Dibutuhkan keseimbangan yang baik antara lini serang dengan pemain kreatif seperti Mesut Ozil.” ujar Kahn seperti dikuti dai The Straight Times.
“Terkadang, ketika anda berinvestasi terlalu banyak di lini depan, mencari kombinasi untuk mencari ruang, namun anda tidak selalu mendapatkan gol yang diinginkan.
“Permainan negatif (saat pertandingan melawan Aljazair) di babak 16 besar akan membawa anda memperbaiki penampilan di pertandingan berikutnya,”
Senada dengan Kahn, Lothar Matthaeus yang memegang rekor bermain di Piala Dunia sebanyak 25 kali, mengatakan maslah Jerman sebenarnya dimulai di lini belakang yaitu, Benedikt Hoewedes dan Jerome Boateng yang sebenarnya adalah pemain tengah namun digeser sebagai wing backs pada turnamen ini
“Jika ada bermain di posisi kurang familiar, anda akan kehilangan ritme permainan dan tidak akan menghasilkan permainan yang bagus. Itulah masalah saat menghadapi Aljazair,” ungkap Matthaeus
Penulis: Abiyoga Anantya @abiyog_a