aefanas

Masihkah Jogja Kota Seni?

irfan

Awalnya ya cuma iseng-iseng aja sih, jalan-jalan ke Malioboro siang-siang terus pulang. Tapi jika sepanjang jalan kalian memerhatikan, sebenarnya kalian akan menemukan hal-hal yang cukup membuat heran jika mengingat bahwa Jogja sebenarnya adalah kota seni. Dari jalan arah Malioboro menuju Lapangan Kridosono tentu akan melewati Jembatan Kewek, jembatan yang atasnya ada rel kereta, yang di temboknya bakal ditemukan karya mural dengan tema “Jogja Asat”, sebuah gerakan dari seniman yang memprotes semakin liarnya pertumbuhan hotel dan mall yang berdampak pada keringnya air tanah di sekitar tempat yang masih dalam proses pembangunan maupun yang sudah jadi.

Sangat nampak usaha “penyensoran” terhadap karya tersebut yang entah dilakukan oleh siapa dengan menimpa beberapa tulisan dengan cat. Meskipun di atas cat tersebut akhirnya diisi lagi dengan tulisan yang memprotes kenapa karya tersebut harus disensor.

2

Yang di sisi barat bahkan lebih jelas lagi sensornya. Entah oleh siapa dan atas dasar motivasi apa karya tersebut disensor. Entah. Hanya bertanya. Intinya sih pada akhirnya saya hanya ingin mengajak pembaca berpikir ulang apa julukan “Jogja Kota Seni” masih relevan dengan fakta di lapangan yang menunjukan bahwa masih ada karya yang kena sensor padahal niatnya hanya ingin menyampaikan uneg-uneg yang gagal tersampaikan melalui jalan lisan.

Penulis: Irfan Taufiq

Latest articles