Buat para gamer yang tidak sabaran.
Kontroversi tampaknya belum bisa lepas dari game sepakbola Pro Evolution Soccer (PES). Setelah mendapat banyak tanggapan negatif dari sisi grafis yang ditampilkan dalam PES 2014, kini kontroversi itu muncul kembali pada PES 2015. Kontroversi tersebut tidak lagi terjadi karena kelemahan dari sisi grafis, melainkan dari fitur barunya, yaitu microtransaction. Melihat banyaknya tanggapan negatif, Konami, sebagai pihak pengembang akhirnya menyampaikan konfirmasi sekaligus pembelaan terhadap fitur baru tersebut.
Jika ingin merekrut pemain baru dalam fitur myClub dalam PES 2015, gamer akan memiliki dua cara untuk melakukannya. Pertama dengan menggunakan Game Points yang akan bertambah ketika memainkan sebuah pertandingan atau dengan cara yang lebih mudah, yaitu microtransaction. Cara kedua mengharuskan gamer untuk membayar sejumlah uang tertentu untuk mendapatkan Game Points tanpa perlu memainkan pertandingan. 
James Cox, selaku Kepala Studio Konami, dalam wawancaranya dengan IGN mengungkapkan bahwa kehadiran microtransaction adalah alternatif bagi para gamer yang tidak memiliki banyak waktu tetapi ingin membangun skuad dengan membeli pemain yang dia inginkan. Dengan sifatnya yang alternatif, Cox percaya bahwa mayoritas gamer tentu akan meluangkan waktunya untuk membangun tim yang dia inginkan tanpa perlu merogoh kocek.
Bagi gamer, kehadiran microtranscation dalam PES 2015 adalah sebuah langkah yang salah mengingat PES 2015 bukanlah tipe game yang bebas unduh. Tetapi penambahan fitur tersebut bukanlah yang pertama. Akhir tahun lalu Gran Turismo 6 telah menambahkan fitur tersebut bagi gamer yang tidak sabar untuk mengumpulkan points yang bisa digunakan untuk membeli spare part ataupun mobil-mobil keren yang bisa anda gunakan dalam permainan.
Penulis: Nur Mahfudh @nurmahfudh
