Paruh pertama musim 2014/15 sepertinya menjadi hal kurang menyenangkan bagi sebagian pendukung Liverpool. Kehilangan sejumlah pemain karena dibajak klub lain seperti Luis Suarez ataupun cedera kambuhan ala Daniel Sturridge, di tambah Mario Balotelli belum menunjukan kegaharannya sebagaimana cerminan kelakuanya, menjadikan anak asuh Brendan Rodgers terseok-seok ditengah kerasnya arus Premier League. Puas tidak puas, posisi 12 menjadi harga mati karena The Reds kehilangan harga tawarnya yang sempat meninggi.
Namun tunggu dulu. Ada sesosok bocah kemarin sore yang sudah menjelma menjadi pria tengah malam. Ya, dia adalah Raheem Sterling. Pemain yang baru berusia 20 tahun tersebut menjadi tulang punggung bagi Liverpool karena harus menanggung mandulnya lini depan keluarganya. Tidak hanya itu, dia seolah menjelma menjadi karakter Thomas dalam Maze Runner yang berjiwa muda, selalu penasaran dan tidak hentinya berlari demi tercapainya sebuah tujuan.
Sering dipasang menjadi seorang winger, nyatanya Sterling tidak pernah mengecewakan, kecuali finishing buruknya saat di depan gawang. Hal ini sempat dikritisi oleh Sang Ginger Prince dari Manchester, Paul Scholes yang menyebut jika Sterling memang bukanlah seorang finisher yang mumpuni karena tidak mempunyai teknik menendang yang baik dan benar. Perkataan Scholes kemudian terbukti ketika Liverpool dibantai di Old Trafford 3-0 oleh Manchester United. Sterling menjadi salah satu dalang dibalik kekalahan tersebut. Bagaimana tidak, sempat berulang kali berhadapan dengan David De Gea, namun semua peluangnya terbuang percuma. Jika saja dia mempunyai kemampuan menendang layaknya Cristiano Ronaldo, mungkin 3-3 menjadi hasil akhir yang adil.
Namun dibalik kelemahannya tersebut, ada banyak kelebihan yang menonjol darinya. Diantaranya adalah kecepatan dan kemampuan dribelnya. Dengan kemampuannya tersebut, Sterling telah menjadi salah satu pemain di Premier League yang melakukan perjalanan terjauh di tengah lapangan dengan kecepatan di atas 19,8 km/jam mengalahkan pemain-pemainnya.
Berikut data yang dihimpun dari situs resmi Premier League:
Player | Team | Apps | High-speed Sprint Distance |
Raheem Sterling | Liverpool | 24 | 8.90km |
Seamus Coleman | Everton | 23 | 7.70km |
Stewart Downing | West Ham | 25 | 7.47km |
Moussa Sissoko | Newcastle | 24 | 6.92km |
Jesus Navas | Man City | 25 | 6.79km |
Ahmed Elmohamady | Hull | 26 | 6.28km |
Wayne Routledge | Swansea | 22 | 6.16km |
Carl Jenkinson | West Ham | 21 | 6.15km |
Nathaniel Clyne | Southampton | 24 | 6.14km |
Jamie Vardy | Leicester | 22 | 6.02km |
Berdasarkan catatan tersebut, mungkin mulai hari ini, namanya harus berubah menjadi Raheem ‘The Flash’ Sterling. Sugoi!