
Setelah absen dua tahun tanpa mengeluarkan satu album pun, penyanyi country asal Nashville, Tennessee, Taylor Swift kini kembali memeriahkan industri musik bukan saja Amerika Serikat melainkan juga dunia. Album kelimanya dengan tajuk yang diadaptasi dari tahun kelahirannya, 1989, ini memiliki 13 lagu yang juga masih ditulis oleh Taylor Swift dengan bantuan teman-temannya. Lagu-lagu di album ini adalah Welcome to New York, Blank Space, Style, Out of The Woods, All You Had to Do Was Stay, Shake It Off, I Wish You Would, Bad Blood, Wildest Dreams, How You Get the Girl, This Love, I Know Places, dan Clean. Melalui album kelimanya, Taylor menunjukkan pada fans-nya dan para penikmat musik bahwa dia yang sekarang bukanlah Taylor yang dulu.
Hal ini terlihat jelas pada perubahan genre musiknya. Genre musik pada semua lagu di album 1989 ini bukan lah genre country yang menjadi ciri khas dan membuat namanya melejit. Album ini sejatinya menganut genre pop yang lebih mengarah pada synthpop atau technopop. Artinya, pada album ini Taylor mentransformasikan dirinya sebagai penyanyi pop.
Adanya keinginan Taylor untuk berpindah haluan ke musik pop sebenarnya sudah dapat diidentifikasi dari album-album sebelum 1989 yakni Fearless, Speak Now, dan Red. Ketiga album ini sendiri memiliki genre musik country pop. Adanya kata “country” pada ketiga album ini menyebabkan ia tetap dikenal sebagai penyanyi country dan meraih berbagai nominasi sebagai penyanyi country pada berbagai acara penghargaan musik. Kini dengan dirilisnya 1989 sebagai album bergenre pop, apakah Taylor masih akan mendapat predikat penyanyi country yang kerap ia sandang atau justru ia harus siap-siap bersaing dengan Katy Perry, Lady Gaga, dan penyanyi pop lainnya dalam nominasi yang sama?
Tidak menutup kemungkinan bahwa pada pembuatan album ini Taylor banyak mendapat inspirasi dari penyanyi-penyanyi lain seperti Avril Lavigne sampai Lana Del Rey. Beberapa lagu dalam album ini nampak seperti memiliki “jiwa” penyanyi-penyanyi tersebut meski tentunya tidak mendominasi keseluruhan lagu. Seperti contohnya lagu Shake It Off yang mengingatkan kita akan sosok Avril Lavigne di albumnya The Best Damn Thing dan Wildest Dreams dengan memiliki sentuhan musik ala Lana.
Lagi, selain adanya perubahan pada genre musik di album 1989, dapat kita lihat juga bahwa Taylor mencoba untuk membentuk image dirinya yang baru. Ini terlihat jelas dari beberapa lagu yang ada mencoba menunjukkan bahwa Taylor bukanlah gadis yang lemah sebagaimana dia citrakan pada album-album sebelumnya. Beberapa lagunya seperti Shake It Off dan Blank Space memberi penekanan bahwa ia kini telah menjadi wanita berbeda yang dapat dilihat dari lirik pada lagu-lagu tersebut. Secara umum, lagu-lagu pada album 1989 ini masih didominasi dengan tracks bertemakan percintaan dari yang manis sampai yang pahit.
Perubahan-perubahan pada diri dan musik Taylor Swift ini tentunya menimbulkan kekecewaan maupun kepuasan dari fansnya. Hal ini terbukti dari hasil penjualan album 1989 yang melebihi ekspektasi sang penyanyi dan juga lagu-lagunya mendominasi Billboard Hot 100. Tidak terkecuali lagu Shake It Off yang masih berjaya di chart nomor 1 Billboard Hot 100.
Ditulis: Retyan Arthasani
Editor: Aef Anas