
The Fault in Our Stars (Music from the Motion Picture) adalah judul resmi untuk album original soundtrack film The Fault in Our Stars. Album ini berisikan 15 lagu dan satu bonus track. Daftar lengkapnya diungkap ke publik pada 13 April 2014, dan albumnya resmi dirilis 19 Mei 2014 lalu.
Isi album ini merefleksikan campuran harapan, kemarahan, kasih sayang, dan luka yang kesemuanya memang mengarah pada konten inti filmnya. Ed Sheeran membuka album ini dengan lagu “All of the Stars,” ia berhasil mengemas kedalaman karakter buku dan film dengan melodi sedih-inspiratif yang wajar, sehingga mampu menarik emosi bagi orang yang mendengarkannya. Dilanjutkan “Simple as This” milik Jake Bugg. Kebetulan lagu ini juga masuk dalam album pertamanya yang berjudul “Jake Bugg.”
Dengarkan pula STRFKR “While I’m Alive,” M83 “Wait,” pun Indian “Oblivion.” Suasana yang terbangun oleh ketiga lagu ini, seolah kita dibawa terbang oleh hempasan udara hangat untuk beberapa saat. Bisa terasa memabukkan karena ketenangan yang ditawarkan. Setelahnya, coba tambah dengan suara Tom Odell di track “Long Way Down.”
Ditambah dengan lagu tragis tentang kehilangan cinta sejati, “All I Want” dari Kodaline, semakin meneguhkan kalau plot cerita di filmnya akan diarahkan pada istilah satu cinta. Kalau mau lebih ekstrim lagi, Lykke Li menawarkan “No One Ever Loved.” Emosi Anda akan terus dibawa kencang dan penuh konflik, kenyamanan, serta keputusasaan sebelum akhirnya sampai di kesimpulan akhir.
Ada satu track paling kontras yang dimasukkan dalam album ini, Afasi & Filthy dengan “Bomfalleralla.” Nuansa kemarahan dan ketidakmautahuan timbul dengan seenaknya, dan hal ini memang semakin diperjelas di film (bagi Anda yang sudah menontonnya, pasti langsung mengerti).
Tiga lagu dari album ini, resmi menjadi favorit saya, milik Grouplove dengan “Let Me In,” Charli XCX dengan “Boom Clap,” serta The Radio Department dengan “Strange Things Will Happen.” Coba dengarkan musik asiknya menggunakan earphone atau headphone.
Senandung Ray LaMontagne berhasil meyakinkan telinga untuk terus menghayati “Without Words.” Tapi untuk masalah kedalaman makna, “Not About Angels” yang dibawakan oleh Birdy adalah juara dari keseluruhan tracks (Birdy membawakan tiga lagu di album ini, lainnya “Tee Shirt” dan “Best Shot”—feat Jaymes Young, adalah bonus track yang dimaksud di awal).
Secara umum, The Fault in Our Stars (Music from the Motion Picture) bisa dibilang terbuat dari adonan yang diolah dengan baik. Sehingga menghasilkan komposisi yang susah untuk digambarkan karena timbul perasaan pas, pun sangat puas. Sampai Juni ini, saya bahkan berani menempatkan album TFiOS sebagai album OST film terbaik 2014. Tidak terbayang perpaduan apa lagi yang bisa lebih baik dari ini untuk sebuah pengiring karya motion picture. Menyenangkan!
Penulis: Aef Anas @a_ef