Kejuaraan paling populer seantero bumi itu sudah kembali. Kali ini, Brasil sang pengkoleksi Jules Rimet lima kali akan menggelar karpet merahnya untuk menyambut bintang-bintang lapangan seperti Ronaldo, Messi, Pirlo, dan Hazard. Pukul tiga dini hari tepatnya Anda akan duduk terpaku menatap layar kaca. Si kulit bundar bernama Bracuza akan ditendang lagi di Arena Corinthians.
Piala Dunia memiliki daya tarik yang luar biasa. Prancis tahun 1998 berhasil membuat masyarakat Indonesia lupa sejenak akan gejolak yang mengguncang negara. Bagaimana briliannya Davor Suker mengantar Kroasia menuju semi-final mengaburkan ingatan kelam kerusuhan Mei 1998. Pemirsa dibuat lupa dengan krisis moneter yang luar biasa membebani. Euforia yang tercipta bisa mengalahkan geger politik sekalipun.
Pun dengan apa yang dialami bangsa Indonesia tahun ini. Pemilihan Presiden pada 9 Juli mendatang, masih dalam masa euforia Piala Dunia karena final turnamen empat tahunan ini akan diselenggarakan pada 13 Juli di Maracana. Berjuta pasang mata dari seluruh dunia akan dengan sukarela menjadi saksi sejarah terciptanya sebuah negara terbaik dari sudut pandang sepakbola.
Sebagai permulaan dari gegap gempita selama sebulan kedepan, Brasil sebagai tuan rumah Piala Dunia dengan berbagai kontroversi di dalamnya, siap tidak siap akan menyelenggarakannya. Berbagai isu tentang penculikan anak jalanan maupun wanita pekerja komersial di pinggirkan sejenak demi menghilangkan dahaga pencinta sepak bola. Tepat tanggal 13 Juni 2014 pukul 01.00 WIB , Brasil resmi membuka gelaran terbesar sejagat raya.
Well, mari ucapkan selamat datang Piala Dunia yang bahkan susah diucapkan oleh masyarakat Brasil sendiri.
Penulis: Muhammad Zaki T @zaaark
