Kalau bisa meledak saking bahagianya, para pecinta serial TV akan berbondong-bondong melakukan selebrasi tahun ini.
Betapa tidak, di 2016 para network berlomba-lomba menyuguhkan sajian layar kaca yang luar biasa. Tentu masih banyak yang berkualitas medioker, tetapi yang menjadi highlight di berbagai ceruk perbincangan tetaplah yang berkualitas di atas rata-rata.
Tahun ini semacam sudah menancangkap standar yang sangat tinggi bagi serial TV. Sajian yang tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Yang secara kualitas naskah tidak lagi cuma berfungsi sebagai tayangan popcorn. Yang secara teknis dan production design niatnya minta ampun. Yang secara hype bisa ngalah-ngalahin film layar lebar.
Kali ini cukup berbeda dari tahun lalu yang bisa dibilang dikuasai oleh Netflix. Ya Netflix masih memasok judul-judul yang berhasil bertenger di daftar 10 besar, tetapi posisinya tidak seabsolut silam. Berita baiknya, penonton bisa memiliki modal perbandingan tontonan yang lebih beragam.
Tanpa perlu basa-basi lebih jauh lagi, berikut tersapa bekerjasama dengan ngepop sajikan daftar serial terbaik #SpectacularTen 2016!
Pembahasan di artikel ini
10. Narcos (Season 2)
Di musim pertama, Narcos adalah sajian kataklismik yang secara di luar dugaan sempat sampai membuat saya kewalahan. Terutama karena waktu itu saya belum banyak mengeksplor sejarah panjang seorang Escobar.
Musim pertama laksana neraka bagi siapa pun yang menontonnya. Kalau selama ini Game of Thrones disebut-sebut merupakan raja tega karena sering mematikan karakter fiksinya, Narcos adalah wujud sebenarnya dari raja tega itu di dunia nyata.
Kalau diminta merangkum musim kedua dalam pernyataan pendek, Narcos Season 2 adalah sajian yang lambat nan dramatis.
Hal ini cukup membuat antusiasme saya sempat ciut. Komposisi 10 episode nampaknya terkesan dipanjang-panjangkan. Setelah merunut satu demi satu, sebenarnya Narcos Season 2 bisa dipadatkan menjadi delapan episode saja.
Terlepas dari penyajian yang tensinya tidak setinggi musim perdana, Narcos Season 2 tetap menjadi suguhan yang keren. Paling tidak, musim ini memperkenalkan berbagai sekuens secara jujur. Kalau kamu pernah membaca sumber asli dari kejadian ini, Narcos sudah layaknya rekaulang adegannya. Banyak adegan yang sangat mirip dengan deskripsi asli. Meskipun tentu saja tetap ada beberapa karakter fiksi yang ditambahkan supaya semua rangkaian menjadi terkoneksi. 9/10
09. Mr. Robot (Season 2)
Mr Robot kembali lagi, dan kali ini benar-benar bikin senewen. Berbeda dari musim perdananya yang bisa dibilang cukup progresif dalam hal alur—meskipun kalau dibandingkan dengan serial lain Mr Robot masih berada di jalur lambat—Season 2 fokus mengeksplorasi sisi psikologis Elliot secara mendayu-dayu.
Kewarasan penonton dibuat terombang-ambing tanpa ampun. Bahkan ikut dibuat terkapar oleh bagaimana kerja pikiran dua kepribadian Elliot yang saling berbenturan—bonus Tyrell. Apalagi kita pun masih dihadapkan pada militansi saudara Elliot dalam melancarkan aksi teror.
Jelas musim kali ini mengambil jalur yang jauh dari kata populis, tetapi kalau bicara tentang gagasan filosofis dan kedalaman personal, ini adalah jaminan memabukkan. 9/10
08. Game of Thrones (Season 6)
Dibuka dengan rancu dan tidak jelas arahnya ke mana, toh musim keenam banyak disebut-sebut sebagai yang terbaik sejauh ini. Saya sepakat.
Sekarang kita terlalu banyak dipertemukan dengan “gong” yang selama ini cukup rapat disimpan—hanya sesekali dikeluarkan untuk momen ikonik.
Banyak rahasia besar mulai diumbar, dan… apa lagi kalau bukan kegilaan produksi bar-bar untuk perang terbesar yang pernah terjadi di tanah penuh pertumpahan darah dan kelicikan ini. 9.2/10
07. Better Call Saul (Season 2)
Tanpa perlu tindakan wah, justru Better Call Saul telah menciptakan salah satu intrik tersadis yang pernah dipertunjukkan. Persaingan kakak adik. Akhirnya saya bisa tahu persis dari mana kelicikan Saul Goodman berasal. Turunan.
Tiga episode terakhir di musim kedua umpama lonjakan listrik simultan. Rangkaian kekhawatiran tak terkendali. 9.5/10
06. Stranger Things (Season 1)
Saya memang lahir pasca era 80-an lewat. Apakah berarti saya tidak bisa merasa relatable dengan atmosfer era itu? Apalagi dengan perkembangan teknologi saat ini, kita dimungkinkan untuk sebanyak mungkin menyesap dokumentasi masa lalu. Namun, satu kepastian, kita yang bukan native era itu tidak bisa hanyut secara utuh—tahu segalanya—sebab atmosfer kulturalnya susah direkaulang.
Lewat Stranger Things, bagi orang-orang yang sudah cukup hingga banyak mengonsumsi produk budaya tahun 80-an pasti terkena demam nostalgia. Ini adalah salah satu serial yang tahu betul bagaimana memformulasikan kerinduan para geek ke dalam satu rentetan pertunjukan panjang.
Menonton Stranger Things cukup untuk membuat kita hanyut parsial dan merasakan kultur 80-an dari berbagai production design, fashion, serta guyonan-guyonannya. Serial ini mampu membuat siapa pun penontonnya jadi merasa memiliki kedekatan dengan tiap-tiap karakternya. Baik itu yang memiliki screen time melimpah maupun yang cuma lewat sekelebat. Ini adalah sajian dari Netflix yang paling mengejutkan tahun ini. 9.5/10
