Menikmati Candi Borobudur dari sudut lain.

Banyak tempat wisata yang menawarkan keindahaan matahari terbit. Tapi pernahkah membayangkan melihat Gunung Merapi, Merbabu, dan Candi Borobudur dalam satu pigura bersama sunrise surgawi? Punthuk Setumbu akan mewujudkannya.
Untuk menikmati ‘Nirwana Sunrise’ ala Punthuk Setumbu, pastikan Anda sudah sampai sebelum pukul 05.00 atau Anda akan melewatkan pemandangan yang ikonik. Matahari tak akan mau menunggu Anda yang bangun kesiangan. Kecuali Anda lebih memilih untuk membawa tenda dan mendirikan camp di atas bukit, ingat saja untuk setel alarm pada pukul 05.00. Anda bisa juga memanfaatkan belasan penginapan dan hotel di sepanjang Kawasan Wisata Borobudur.
Diperlukan waktu sekitar dua jam dari Yogyakarta untuk sampai ke tempat tujuan. Jika membawa mobil, ada baiknya datang sedikit lebih pagi karena tempat parkir terbatas. Perjalanan untuk mencapai Punthuk Setumbu tidaklah sulit. Dari pertigaan menuju kawasan Candi Borobudur, beloklah ke kiri ketika anda menemui lampu neon berwarna ungu bertuliskan Hotel Manohara. Setelahnya anda tinggal mengandalkan beberapa penunjuk jalan sampai menemukan tulisan ‘parkir mobil’ di kanan jalan yang menandakan anda sudah sampai di Punthuk Setumbu. Hati-hati karena jalan dari titik tulisan ‘parkir mobil’ tidak terlalu bagus, licin, dan menanjak. Anda akan mulai berjalan naik dari parkiran. Tak perlu cemas akan hal-hal kecil karena sudah dilengkapi dengan toilet dan warung.

Mystic Sunrise, Sunrise Surgawi, Nirwana Sunrise atau apapun sebutannya, Punthuk Setumbu menghadirkan pemandangan fajar yang dijamin berbeda dari yang lain. Kamera Anda dapat menangkapnya, Merapi, Merbabu, dan Borobudur dalam balutan sunrise yang elegan. Jangan lupakan bagaimana Borobudur terlihat dari jauh di antara kabut pagi kota Magelang, membuatnya tampak seperti negeri di atas awan. Untuk hasil yang lebih maksimal, datanglah di bulan Juni atau Juli. Ada kesempatan matahari terbit di antara duo Merapi dan Merbabu, lalu bernostalgialah dengan teman tentang bagaimana seringnya Anda menggambar pemandangan yang sedang Anda nikmati ketika duduk di bangku TK dulu. Biaya Rp 15.000 ditambah Rp 5.000 untuk mobil dan Rp 2.000 untuk sepeda motor terasa tak ada artinya jika ditukar dengan pemandangan yang bisa didapatkan dengan terbang ke khayangan.
Tak disarankan untuk mengunjungi Punthuk Setumbu kala musim hujan tiba. Bukan karena jalan dari tempat parkir menuju bukit menjadi lebih dingin dan licin. Tetapi Anda harus lebih khawatir terhadap kemungkinan awan mendung menggagalkan rencana yang telah disusun sedemikian rupa.
Penulis: Muhammad Zaki T @zaaark