Terjadi kesimpangsiuran tentang peran militer di kasus pelanggaran HAM Guatemala pada dua film dokumenter.

Sutradara dari dua film dokumenter yang mengangkat masalah pelanggaran HAM di Guatemala mengatakan rencananya untuk melakukan kroscek langsung tentang ketidakakuratan informasi di film tersebut. Termasuk pemojokan kepada militer atas dugaan pembunuhan masal di sebuah desa.
Dilansir dari The Associated Press, sang sutradara, Pamela Yates menyatakan, keputusan itu diambil berdasar investigasi yang melibatkan keadaan sekitar tentang pembunuhan 17 penduduk desa pada film produksi 1984, “When the Mountains Tremble.” Gambar diambil di Batzul, di mana seorang perempuan lokal mengatakan kepada pembuat film, pria yang bertanggung jawab dalam insiden pembunuhan mengenakan seragam militer.
Laporan yang beredar kemudian diterima oleh Yates mengungkap, pria yang terlibat merupakan gerilyawan yang didandani seperti tentara. Yates lalu berniat “membuat koreksi yang akan mengklarifikasi apa yang terjadi di scene ini” untuk kedua film. Yates menyutradarai “Granito: How to Nail a Dictator.” Sedangkan “When the Mountains Tremble” berhasil menyabet banyak penghargaan setelah dirilis, termasuk Special Jury Award di Sundance Film Festival.
Penulis: Aef Anas @a_ef