Terancam punah. Populasi lumba-lumba Maui tinggal 55 ekor.

Lumba-lumba Maui, Cephalorhynchus hectori maui, dikenal sebagai variasi subspesies dalam kategori lumba-lumba Hectors sejak 2002, berdasar hasil riset genetik oleh ilmuwan Selandia Baru Dr Alan Baker.
Sebelum itu, mereka dipanggil dengan sebutan “the North Island Hector’s dolphin”—lumba-lumba Hector dari pulau utara. Nama umum lumba-lumba ini adalah Maui, setelah nama Māori untuk North Island—te Ika a Maui. Julukan Māori bagi lumba-lumba Maui adalah popoto.

Dengan Populasi yang hanya tinggal 55 di dunia, lumba-lumba Maui merupakan spesies dengan jumlah terkecil dan paling langka.
World Conservation Union (IUCN) mengklasifikasikannya ke dalam daftar merah berstatus ‘critically endangered’. Hanya ada dua dua klasifikasi yang masuk dalam kategori terburuk—‘extinct’ dan ‘extinct in the wild’.
Penangkapan menggunakan jaring adalah ancaman terbesar untuk Maui. Di lain pihak, pemerintah setempat juga baru saja memperluas zona lebih dari 3000 kilometer persegi untuk urusan pengeboran minyak dan gas, yang mana semakin membahayakan habitat Maui. Putusan itu keluar kurang dari seminggu setelah International Whaling Commission mendesak pemerintah untuk melakukan lebih banyak aksi penyelamatan spesies.
Selamatkan Maui dengan membantu WWF mengisi petisinya di SINI
Penulis: Fauzi Ananta @NotFauziAnanta
Editor: Aef Anas @a_ef