
Magelang sekali lagi tidak pernah mengecewakan saya. Setelah sempat mengunjungi Gunung Merbabu dan Punthuk Setumbu dengan suguhan golden sunrise-nya, kali ini saya mengunjungi—saya tidak mau menyebut nama–salah satu dataran tinggi di sana. Entah mereka menyebut dengan pegunungan ataupun gunung, saya tidak terlalu peduli.
Di sini, saya bukan pelit informasi, namun saya tidak ingin dataran tinggi ini menjadi perkampungan seperti halnya di Sikunir (Baca perjalanan saya menuju Sikunir di sini). Sikunir sendiri sudah menjadi tempat yang terlalu mainstream sehingga tidak heran banyak orang mendirikan tenda di puncaknya. Bukan hanya itu, Sikunir sudah seperti lautan manusia di atas awan yang seringkali meninggalkan sampah.
Dataran tinggi di Magelang yang entahlah namanya ini, menyuguhkan pemandangan yang bisa menentukan seperti apakah Anda. Anda bisa menjadi seorang yang selalu ingat Tuhan Anda dengan hanya sekedar mengucap ‘Subhanallah’ ataupun sebaliknya, ‘Sh*t, What the Fu*k, A*u’ dan semacamnya. Bagaimana tidak, pemandangan yang ditawarkan berupa ladang persawahan berkelok-kelok bak tubuh model dengan bumbu gunung-gunung yang mengelilinginya. Jangan berpikiran kotor, karena di sini Anda dapat melihat gunung sebenarnya yaitu Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, dan Gunung Lawu (sepengamatan saya). Ditambah, matahari yang muncul pun seperti telor matasapi goreng yang bulat sempurna–kuning, bersih dan nikmat.
Untuk sampai ke puncak tersebut, tidak memerlukan waktu lama, hanya satu setengah jam saja. Medan yang dilaluipun tidak terlalu berbahaya karena sudah dirawat dengan baik oleh penduduk sekitar. Jika anda memiliki fisik yang tidak begitu kuat, bukan menjadi sebuah alasan untuk tidak ke puncak karena terdapat beberapa pos yang menyediakan tempat duduk yang nyaman sembari pemandangan menawan.
Sekali lagi saya bukan pelit informasi karena tidak ingin dataran tinggi di Magelang ini menjadi seperti Sikunir.
Jadi berminat mengunjunginya? Selamat mencari! Jangan menjadi traveller yang malas mencari informasi dari penduduk sekitar Magelang, karena dengan adanya perbincangan saat bertanya, Anda sudah benar-benar menjadi manusia berhakikat makhluk sosial, tapi juga, saat Anda menemukan sendiri tempat ini, kepuasan semata hanya milik Anda! Pesan saya, jangan pernah merusak dan meninggalkan sampah saat sudah menemukannya. Goodluck!