
Kualitas sektor tunggal putri masih menjadi pekerjaan rumah yang berat untuk PP PBSI. Sebelumnya, penampilan sektor ganda putri sempat mendapat sorotan, tetapi akhir-akhir ini terjadi peningkatan signifikan di sektor ganda putri. Kehadiran Greysia Polii dan Nitya yang masuk ke jajaran top 10 pebulutangkis dunia dan prestasinya di beberapa kejuaraan terakhir tak bisa dianggap remeh. Selain Greysia/ Nitya masih ada Anggia/ Della yang di turnamen BWF World Championship Copenhagen. Mereka tampil memukau dengan menundukan unggulan pertama asal Tiongkok, Bao Yixin/ Tang Jinhua.
Sementara sektor tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran masih terlihat menjanjikan. Bahkan Tommy Sugiarto berhasil mencapai semifinal di BWF World Championship sebelum dihentikan sang juara, Chen Long.
Kemenangan Carolina Marin di Copenhagen lalu memang mengejutkan dunia. Kemenangan pemain muda asal Spanyol tersebut diharapkan oleh peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona, Susi Susanti, sebagai suatu motivasi terselubung bagi atlet tunggal putri Indonesia.
“Kemenangan Carolina bisa menjadi suatu motivasi untuk atlet kita bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. saya rasa atlet-atlet Indonesia punya kemampuan, teknik pun tidak ketinggalan jauh. kalau mau berusaha keras, kita pasti bisa,” tutur Susi Susanti yang ditemui di Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis Indonesia 2014.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rexy Mainaky. Usai melakukan rapat evaluasi penampilan pemain termasuk sektor tunggal putri di Kejuaraan Dunia 2014 yang diwakili oleh Lindaweni dan Bellaetrix, Rexy mengatakan sektor tunggal putri akan benar-benar digembleng.
“Kemenangan Carolina saya harap bisa memotivasi tunggal putri Indonesia. Carolina sendiri kan sering mencari sendiri lawan bertanding, apakah tunggal putri Indonesia bisa seperti itu?” Ujar Rexy.
“Carolina memenangkan gelar juara dunia setelah mengalahkan wakil dari Tiongkok dan India, hal tersebut menunjukan stamina yang prima. Kami telah melakukan evaluasi bersama Linda, Bella, dan jajaran pelatih, bahwa ini semua akibat dari kurangnya stamina dan kelincahan,” Rexy menambahkan.
Sementara itu, Susi mengatakan bahwa sektor tunggal Indonesia memang sedikit memprihatinkan. Jika dia sektor ganda putra saja kita memiliki banyak opsi, mulai dari langganan juara, Ahsan/ Hendra sampai kelas potensi, Selvanus Geh/ Kevin Sanjaya sudah siap menerima tongkat estafet dari para seniornya.
“Tidak seperti di nomor ganda, terutama ganda putra, tunggal putri masih terlihat sedikit memprihatinkan,” tutur Susi Susanti.
Editor: Aef Anas @a_ef